MANFAATKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA
Sebagian dari kita masih sering mensia-siakan waktu yang kita
miliki selama hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak
bermanfaat. Mungkin sebagian dari kita ada yang berpikir, nanti saja,
kalau sudah menjelang tua baru memperbaiki ibadah kepada Allah. Biasanya
orang menunda amal kebaikan karena lebih mengutamakan dunia dan tidak
mementingkan akhirat. Contohnya, karena kesibukan segala aktifitas
urusan dunia, seseorang jadi sering menunda-nunda kewajiban amal ibadah
atau amal kebaikan.
Padahal hal ini sangat salah, karena kita tidak pernah tahu, sampai
kapan kita akan hidup di dunia ini. Kita tidak bisa memastikan bahwa
kita akan dapat hidup sampai tua nanti. Bisa saja kematian mendatangi
kita disaat kita masih muda belia. Lalu mengapa kita harus menunda-nunda
amal ibadah dan kebaikan?
Ketahuilah setiap tarikan dan desahan nafas kita, saat kita menjalani
waktu demi waktu, adalah merupakan langkah menuju kubur. Dan waktu yang
kita jalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu
sangat ruginya kita apabila kita menjalaninya dengan sesuatu yang tidak
berharga. Kita sia-sia kan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini,
dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat
kita.
“Tiada suatu nafas yang terlepas dari kita, melainkan disitu pula ada
takdir Allah yang berlaku atas diri kita.” Karena itu, hendaklah kita
selalu menjaga, agar dalam setiap nafas kita, selalu kita upayakan
dengan sekuat tenaga, agar kita tetap berada dalam keimanan dan ketaatan
pada-Nya, serta jauh dari maksiat dan perbuatan dosa.
Banyak sekali orang yang membuang-buang waktunya hanya untuk hal-hal
yang tidak berguna. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa
mereka telah mensia-siakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr [59] : 18)
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Ashr (103) ayat 1-3, Allah SWT berfirman yang artinya sebagai berikut::
- Demi masa.
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
- Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan
nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada
dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan
oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik.
Rasulullah SAW bersabda, ”
Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.”
(HR Bukhori). Hadits ini menjelaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan
(waktu), karena tanpa disadari banyak orang terlena dengan waktunya.
Imam Al-Ghazali dalam bukunya
Khuluqul Muslim menerangkan
waktu adalah kehidupan. Karena itu, Islam menjadikan kepiawaian dalam
memanfaatkan waktu termasuk di antara indikasi keimanan dan tanda-tanda
ketakwaan. Orang yang mengetahui dan menyadari akan pentingnya waktu
berarti memahami pula nilai hidup dan kebahagiaan.
Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada
waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu,
padahal ia tidak pernah datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah
terulang. Dalam pepatah Arab disebutkan ”Tidak akan kembali hari-hari
yang telah lampau.”
Karena itu jangan sia-siakan waktu, manfaatkanlah segera :
- Waktu muda sebelum datangnya tua
- Waktu sehat sebelum datang sakit
- Waktu kaya sebelum datangnya miskin
- Waktu luang sebelum datangnya sempit
- Waktu hidup sebelum datangnya mati
Rasulullah SAW bersabda: “
Sebaik-baiknya manusia adalah orang
yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya
manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “
Tidak
akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya
tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya
untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana
dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memperhatikan hadits diatas, dimana kelak kita akan ditanya
tentang 4 perkara, tentang umur kita selama kita hidup didunia ini, kita
habiskan masa muda kita untuk apa? Alangkah sangat menyesalnya kita,
jika ternyata kita menghabiskan masa muda kita untuk hal-hal yang tidak
berguna dan berdosa. Kita pun akan sangat menyesal apabila ternyata
harta yang kita miliki, kita peroleh dengan cara yang tidak halal dan
membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak halal juga. Kita pun akan
sangat menyesal kelak, apabila ilmu yang dianugerahkannya, justru malah
kita gunakan untuk bermaksiat pada-Nya. Misalnya dengan menggunakan ilmu
dan kepandaian kita miliki untuk menipu, memanipulasi dan berbuat
kecurangan selama hidup kita.
Karena itu, sebelum terlambat, sebelum kematian mendatangi kita,
marilah kita memanfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita ini untuk
hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita. Marilah kita
perbanyak berbuat kebaikan, jangan menunda-nunda amal kebaikan, karena
belum tentu besok kita masih punya waktu untuk melaksanakannya. Kita
tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita. Dan alangkah sangat
menyesalnya kita, apabila dalam hidup kita yang singkat ini, lebih
banyak kita lewati dengan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di
akhirat kelak. Karena waktu yang sudah lewat, tidak akan pernah bisa
kembali lagi.