Wednesday 18 February 2015

Makalah tentang jaringan



BAB I
PENDAHULUAN

            Padatumbuhan, sel-selitumembentukjaringanselyaitusuatukumpulansel yang bentukdanfungsinyasama. Bebeapamacamjaringanselmembentuksebuahsistem organ tumbuhan, danbeberapa system organ membentuktumbuhantersebut.
            Dengandemikianmaka yang dimaksuddenganjaringanadalahtiap-tiapkumpulanprotoplas yang mempunyaidindingataumerupakansuatukumpulansel yang bentukdanfungsinyasama. Dalampengertiankumpulanselituhendaknyatidakkelirudalammenafsirkannya, janganlahsuatutumbuhan yang banyakmempunyaiselselaluditafsirkansebagaiberjaring. Padatumbuhangolongan Algae (ganggang) selnyaitumasihaktifdalam proses hidupnya, jadihanyamerupakanindividu yang mengumpulataukatakanlahkumpulansel-sel, kelompokselataulazimdisebutkoloni, yang jelasbelumdikatakanjaringan. Padatumbuhanuniseluler, yang belummempunyaijaringankegiatan proses hidupdilakukanolehselitusendiri, sepertihalnyadalampengambilanzatmakanan, bernafas, penguapan, metabolisme, perkembangbiakan, dan lain-lain.
Terjadinyajaringantumbuhankarenaadanyaatauberlangsungnyapembelahandarisel-sel yang dalamhalinisel-sel yang terbentuktetapmelakukanhubungannyadengan yang lainnya, selanjutnyapembentukanjaringantersebutsangaterathubungannya pula denganpembentukandenganberbagaialatpadatumbuhansepertiakar, batang, daun, bunga, buah, dan lain-lain.

1.2.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apakahpengertiandarijaringantumbuhan?
2.      BagaimanaJenis-jenisjaringanpadatumbuhanbesertafungsinya?

1.3.            TUJUAN
1.      Untukmengetahuipengertiandarijaringantumbuhan?
3.      UntukmengetahuiJenis-jenisjaringanpadatumbuhanbesertafungsinya?




1.4.            BATASAN MASALAH
      Dalam masalah ini akan dibahas penjabaran tentangjaingantumbuhan, jenis-jenisjaringanpadatumbuhan, fungsidarimacam-macamjenisjaringanpadatumbuhan, bagian-bagiandarijenis-jenisjaringanpadatumbuhan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. JARINGAN TUMBUHAN
2.1.1. PENGERTIAN JARINGAN TUMBUHAN
              Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatolog.Tubuhtumbuhanterdiriataskumpulansel-sel, yang mempunyaiasal, fungsisertastruktur yang samadandisebutjaringan. Berdasarkansifatnya, adaduamacamjaringan yang menyusuntubuhtumbuhanyaitujaringanmudadanjaringandewasa. Jaringanmudamempunyaisifatmembelah, sehinggamempunyaifungsimenambahpanjangakarmaupunbatang, karenabiasanyaterdapatpadabagianujung. Pertumbuhan yang diawaliolehjaringan yang letaknyadibagianujungdikenalsebagaipertumbuhan primer, dansemuajaringanyngterbentukdisebutjaringan primer.
               Semuasel yang menyusuntubuhtumbuhandewasaberasaldarikegiatansel-seljaringanmuda. Pada proses pencapaiandewasasel-seltersebuttidakhanyabertambahvolumenya, tetap[istrukturnyalebihtermodifikasiuntukmemenuhufungsifisiologistertentupadatumbuhandewasa.
2.2. JENIS-JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
        2.2.1. JARINGAN MERISISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.

Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar.Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi.
Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.
Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh (xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer dan jaringan sekunder.
b. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Sebaliknya batang tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem sekunder sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Itulah mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah besar.
        2.2.2. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak dapat balik (irreversibel). Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi mengalami pembelahan. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus parenkima, xilem, dan floem. Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan sklerenkima.
a. Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.

            1. Jaringan epidermis daun
Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata. Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kuting (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula, misalnya pada daun nangka. Selain itu ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air, misalnya pada daun pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya pada daun durian. Sekelompok sel epidermis membentuk stomata atau mulut daun. Stomata merupakan suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga. Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.
2. Jaringan epidermis batang
Seperi halnya jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat perlindungan.
3. Jaringan epidermis akar
Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
b. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada penampang memanjang, sel-sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel gabus (felem) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feloderma menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak dan hidup. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.
c. Parenkim
Disebelahdalamepidermis terdapat jaringan parenkim. Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur. Parenkimatersusun atas sel-sel bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel.



Parenkim disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkim terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari jaringan lainnya. Misalnya pada xilem dan floem.
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Contoh parenkima penghasil makanan adalah parenkim daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima. Hasil-hasil fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkim batang atau akar. Di parenkim batang atau akar, hasil-hasil fotosintesis tersebut disusun menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks, misalnya tepung, protein, atau lemak. Parenkim batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas). Ada pula sel parenkima yang menyimpan cadangan makanan pada katiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis (Phaseolus vulgaris).
d. Jaringan Penguat
Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenim dan sklerenkim. Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami signifikasi. Sklerenkim berbeda dari kolenkim, karena sklerenkima tidak mempunyai protoplasma dan dindingnya mengalami penebalan dan zat lignin (lignifikasi).
1. Kolenkim
Sel kolenkim merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip parenkima. Sel-selnya ada Yat mengandung kloroplas. Kolenkim umumnya terletak di dekat perukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkim jarang terdapat pada akar. Sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu berada.
Dinding sal kolenkim mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan yang tidak merata. Penebalan itu terjadi pada sudut-sudut sel, dan disebut kolenkim sudut.Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.
2. Sklerenkim
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel sklerenkimsangat kuat, tebal, dan mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding sel mempunyai penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin. Menurut bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkimyang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji. Pada biji, sklereid sering kali merupakan suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji.Fungsi sklerenkim adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkim juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti pada kulit biji jarak, biji kenari dan tempurung kelapa.
e. Jaringan Pengangkut
1. Xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan, tetapi biasanya 20-700 µm. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.


Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Diameter trakea biasanya lebih besar daripada diameter trakeid. Ujung selnya yang terbuka disebut perforasi atau lempeng perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) kecuali anggota Gnetaceae (golongan melinjo).
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil, walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah 30 µm dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat pada semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti saringan.
2. Floem
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah pembuluh  tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.
Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris dengan diameter 25 µm dan panjang 100-500 µm. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding sel  komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea. Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal sampai ke ujung tumbuhan.


BAB III
P E N U T U P
3.1. KESIMPULAN
Jaringanadalahtiap-tiapkumpulanprotoplas yang mempunyaidindingataumerupakansuatukumpulansel yang bentukdanfungsinyasamaJaringan meristem adalahjaringan yang selalumengalamipembelahanselmembentukjaringan lain padatubuhtumbuhan. Jaringandewasaadalahjaringan yang sudahtidakmengalamipembelahansel, dansudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringandewasaterbagimenjadilima, yaitujaringanpelindung (epidermis),Jaringangabu, jaringandasar (parenkim), jaringanpenguat,danjaringanpengangkut (vaskuler).










                 



DAFTAR PUSTAKA
Anonim.  2014. MacamJaringanTumbuhan Serta FungsiKegunaannya. ( diakses dari http : // www.Miung.com pada hari senin, 27 Novemver 2014  pulul 11.35 wita ).
Anonim. 2010. Fisiologi Tumbuhan. (diakses dari http://adesahy.blogspot.com pada hari Senin, 10 Desember 2012 pukul 10.30 Wita).
Anonim. 2010. SelBiologi. ( di akses dari http : // arygrost.blogspot.com pada hari Senin, 29 Oktober 2012 pukul 20.56 Wita ).
Anonim.  2010. Serat kapas Gossypium sp. ( diakses dari http : // www. Banyaktugas. Blogspot.com pada hari rabu, 17 Oktober 2012



No comments:

Post a Comment